Jumat, 29 Agustus 2014

My Dearest...


a Beautiful Letter from a beautiful Muslimah.. Please, listen our du'a Yaa Rabb..

My dearest future husband,
My expectations are not of a princess. I do not need all the riches of the world. All I ask is that you are rich with knowledge. Please do not feel threatened by labels and certificates. They mean so much less than the knowledge of Islam I pray you possess. I pray that you’ll be my other half who will help me answer our children’s’ questions when I have no idea what to say. I pray you be there to finish my sentences and teach me where I am lacking, for I know I am.
I do not expect you to be as beautiful as Prophet Yusuf (‘Aalayhi Salam), I will be grateful enough you becoming the light of my eyes. If we were meant for each other, if I am the lucky girl Allah created for you, then I’m sure Allah will bring our hearts together and make us fall in love when we finally meet. How can I expect someone handsome and good looking, when I am but an awkward and clumsy girl.
via-bawahlangit 
(A Muslimah’s letter written for her future husband, her future partner and the future father to her children. Even though I have yet to meet him, I pray that you are always in the best of health, under Allah’s protection and barakah, no matter where you are. Although there is no way to determine how and where we will meet, my prayers are always with you, so that one day we will find each other under the best of circumstances).
#‎ToMyFutureHusband -> I'm praying for you, and I'm excited to pray WITH you, for the rest of our days...
via-phyqchan

Kamis, 28 Agustus 2014

Bunga Awal Abad

Entah nyata atau tidak. Tapi memang kurasai nyata adanya. Bukan lagi khayal atau mimpi. Dewi semacam ini, kulihat berdiri di atas kaki sendiri.
Aku di buatnya jatuh bukan kepalang. Suaranya yg luruh, dapat mengundang ribuan kumbang dari sudut2 rumah kaca. Pandangnya yg tajam, memerlukanku menunduk diam karna kaku. Seperti ada paksaan gaib yg membuatku salah tingkah ketika berhadapan dengannya. Diriku merasa rendah ketika berada di sampingnya. Tapi memang harus kuakui. Aku mengaguminya, seperti bumi mengagumi langit berbintang. Serupa pantai meng-eluk-elukan matari tenggelam. Dewi semacam ini, adalah mutiara terindah dari perhiasan2 yg indah. Hanya saja bagaimana pun indahnya mutiara, ia tidak berpribadi. Sedangkan dewi ini, menjadikan pribadinya sebagai benteng keindahan.
Pribadinya juga, Yg membuat diriku tak berdaya tatkala berucap dengannya. Kata-katanya memang pelan juga lembut. namun kekuatannya dapat menghalau serangan ke arah benteng keindahannya. Oh pribadi, kelahiranmu sungguh mewakili keindahan. Oh sang dewi, permunculanmu akan ku simpan dalam kenangan keabadian.
Betapa indah dunia ini jika dia sudi menyisakan hatinya untukku. Sekedar Meluangkan ruang di setiap kekagumanku. Aiii Idiot! Masih saja kau berpengharapan sesuatu yang mustahil terjadi.
Biarkan dewi itu bersanding dengan dewanya yg agung. Karna mutiara akan lebih indah bila di temani oleh berlian yang gagah. Bukan perunggu kotor penuh dengan goretan.
Sampai kapanpun, aku akan selalu mengagumimu dewi parahriyangan. Bukan karna tidak waras atau gila perasaan. Tetapi setelah aku pikir, tidak ada salahnya juga berterus terang dan berkata jujur apa adanya.
Hiduplah kau dewi dalam kebahagiaan. Akan kusampaikan rindu pada desir angin malam. Akan kusampaikan pesan pada kicauan burung burung camar.
Serta kuwakilkan doa pada sebuah titah baginda raja.
Untukmu, bunga awal abad.


Sebuah tulisan dari calon seorang penyair Internasional. (biar jadi doa) 

Terima Kasih untuk tulisannya ^_^
semoga Allah selalu melindungi dan mengabulkan segala permohonan sang penulis. aamiin..

Senin, 25 Agustus 2014

Jika Aku Jatuh Cinta ...


Share from : eramuslimCinta. Sebuah kata singkat yang memiliki makna luas. Walaupun belum teridentifikasi secara pasti, namun eksistensi cinta diakui oleh semua orang. Al-Ghazali mengatakan cinta itu ibarat sebatang kayu yang baik. Akarnya tetap di bumi, cabangya di langit dan buahnya lahir batin, lidah dan anggota-anggota badan. Ditujukan oleh pengaruh-pengaruh yang muncul dari cinta itu dalam hati dan anggota badan, seperti ditujukkanya asap dalam api dan ditunjukkanya buah dan pohon.

Cinta sejati hanyalah pada Rabbul Izzati. Cinta yang takkan bertempuk sebelah tangan. Namun Allah tidak egois mendominasi cinta hamba-Nya. Dia berikan kita cinta kepada anak, istri, suami, orang tua, kaum muslimin. Tapi cinta itu tentu porsinya tidak melebihi cinta kita pada Allah, karena Allah mengatakan, “Katakanlah! ‘Jika bapak-bapakmu, anak-anakmu, saudara-saudaramu, istri-istrimu, kaum keluargamu, harta-benda yang kamu usahakan, perdagangan yang kamu khawatiri akan merugi dan rumah tangga yang kamu senangi (manakala itu semua) lebih kamu cintai dari pada Allah dan Rasul-Nya dan berjiha di jalan-Nya, maka tunggulah keputusan-Nya. Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada kaum yang fasik.”
Prestasi kepahlawanan para pejuang tidak terlepas dari pengaruh cintanya seorang pemuda kepada pemudi. Umar bin Abdul Aziz berhasil memenangkan pertarungan cinta sucinya kepada Allah dari pada cinta tidak bertuannya kepada seorang gadis. Tidak ada yang salah pada cinta. Berusahalah menempatkannya pada tempat, waktu dan sisi yang tepat.

Ya Allah, jika aku jatuh cinta, cintakanlah aku pada seseorang yang melabuhkan cintanya pada-Mu, agar bertambah kekuatan ku untuk mencintai-Mu.

Ya Muhaimin, jika aku jatuh cinta, jagalah cintaku padanya agar tidak melebihi cintaku pada-Mu

Ya Allah, jika aku jatuh hati, izinkanlah aku menyentuh hati seseorang yang hatinya tertaut pada-Mu, agar tidak terjatuh aku dalam jurang cinta semu.

Ya Rabbana, jika aku jatuh hati, jagalah hatiku padanya agar tidak berpaling pada hati-Mu.
Ya Rabbul Izzati, jika aku rindu, rindukanlah aku pada seseorang yang merindui syahid di jalan-Mu.

Ya Allah, jika aku rindu, jagalah rinduku padanya agar tidak lalai aku merindukan syurga-Mu.

Ya Allah, jika aku menikmati cinta kekasih-Mu, janganlah kenikmatan itu melebihi kenikmatan indahnya bermunajat di sepertiga malam terakhirmu.

Ya Allah, jika aku jatuh hati pada kekasih-Mu, jangan biarkan aku tertatih dan terjatuh dalam perjalanan panjang menyeru manusia kepada-Mu.

Ya Allah, jika Kau halalkan aku merindui kekasih-Mu, jangan biarkan aku melampaui batas sehingga melupakan aku pada cinta hakiki dan rindu abadi hanya kepada-Mu.

Ya Allah Engaku mengetahui bahwa hati-hati ini telah berhimpun dalam cinta pada-Mu, telah berjumpa pada taat pada-Mu, telah bersatu dalam dakwah pada-MU, telah berpadu dalam membela syariat-Mu. Kokohkanlah ya Allah ikatannya. Kekalkanlah cintanya. Tunjukilah jalan-jalannya. Penuhilah hati-hati ini dengan nur-Mu yang tiada pernah pudar. Lapangkanlah dada-dada kami dengna limpahan keimanan kepada-Mu dan keindahan bertawakal di jalan-Mu

(Yesi Elsandra, special untuk yang saling mencintai karena-Nya)
Dipublikasikan tanggal 28/03/2003 06:59 WIB


Kamis, 21 Agustus 2014

The Unexpected

Terkadang harapan bisa tumbuh di tempat yang kau kira tak punya harapan. Dan cinta bisa tumbuh di hati yang kau kira tak punya perasaan. Kau tidak tahu apa-apa. Ya. Semua yang kau kira mustahil, sebenarnya tidak mustahil. Apa yang tidak kau jangkakan itulah yang sering terjadi. Oleh itu, aku peringatkan padamu; bersedialah untuk the unexpected. Kerana kemungkinan kau akan bersedih atau gembira untuk the unexpected tersebut. Dan kerana tiada apa yang mustahil dengan kuasa TUHAN.

Rabu, 20 Agustus 2014

Berjuta Makna tentang Rindu

Ketika bercengkrama dengan teman-teman KKN-ku, ada satu pembahasan yang wajar sekali kami rasakan ketika berada jauh dari orang yang dicintai. 

RINDU. 

Kata rindu akan sangat bermakna ketika kita terpisah jarak dengan orang-orang yang kita cintai. Sahabat, keluarga, teman-teman kelas, dosen, atau siapapun itu. 
Maka, tak ada ungkapan lain selain rasa syukur, karena Allah sudah titipkan rasa cinta dan kasih sayang dalam hati kita kepada orang-orang yang sekarang sedang jauh dengan kita. 

Hidup memang tak akan selamanya disini ataupun dimasa lalu, maupun dimasa mendatang. 
Tahukah kamu, cara terbaik menurutku untuk mengatasi kerinduan adalah dengan cara mengingat moment2 indah bersama orang-orang yang kita cintai dan mendoakan kebaikan untuk mereka, mungkin saja Allah sentuh hati mereka agar merasakan rasa rindu itu. karena dengan begitu, rasa rindu kita dapat sedikit terobati, bukan? 

So, sekarang, nikmati rasa rindu kepada orang-orang yang jauh disana dan tentunya nikmati kebersamaan yang ada dengan teman-teman KKN atau orang-orang yang hadir dalam hidupmu kini. Karena, ketika kelak kamu terpisah dengan mereka, perasaan apa lagi yang tertinggal, selain rindu? 

Aku sangat menikmati kebersamaanku dengan teman-teman KKN-ku sekarang, karena dengan mereka banyak sekali moment yang nanti pasti akan sangaaaat aku rindukan. :) 

Kuasai Kecerdasan Emosi Anda


Tulisan ini juga adalah email rutin dari Anne Ahira, dan karena isinya bagus-bagus banget, sayang kalo dibaca sendiri, jadi aku share lagi di blogku.. tanpa mengurangi atau menambahi tulisan aslinya. 


Ditulis oleh: Anne Ahira 

"Siapapun bisa marah. Marah itu mudah.
Tetapi, marah pada orang yang tepat,
dengan kadar yang sesuai, pada waktu
yang tepat, demi tujuan yang benar, dan
dengan cara yg baik, bukanlah hal mudah."

-- Aristoteles, The Nicomachean Ethics.

Mampu menguasai emosi, seringkali orang
menganggap remeh pada masalah ini.
Padahal, kecerdasan otak saja tidak
cukup menghantarkan seseorang mencapai
kesuksesan.

Justru, pengendalian emosi yang baik
menjadi faktor penting penentu
kesuksesan hidup seseorang.

Kecerdasan emosi adalah sebuah gambaran
mental dari seseorang yang cerdas dalam
menganalisa, merencanakan dan
menyelesaikan masalah, mulai dari yang
ringan hingga kompleks.

Dengan kecerdasan ini, seseorang bisa
memahami, mengenal, dan memilih
kualitas mereka sebagai insan manusia.
Orang yang memiliki kecerdasan emosi
bisa memahami orang lain dengan baik
dan membuat keputusan dengan bijak.

Lebih dari itu, kecerdasan ini terkait
erat dengan bagaimana seseorang dapat
mengaplikasikan apa yang ia pelajari
tentang kebahagiaan, mencintai dan
berinteraksi dengan sesamanya.

Ia pun tahu tujuan hidupnya, dan akan
bertanggung jawab dalam segala hal yang
terjadi dalam hidupnya sebagai bukti
tingginya kecerdasan emosi yang
dimilikinya.

Kecerdasan emosi lebih terfokus pada
pencapaian kesuksesan hidup yang
*tidak tampak*.

Kesuksesan bisa tercapai ketika
seseorang bisa membuat kesepakatan
dengan melibatkan emosi, perasaan dan
interaksi dengan sesamanya.

Terbukti, pencapaian kesuksesan secara
materi tidak menjamin kepuasan hati
seseorang.

Di tahun 1990, Kecerdasan Emosi (yang
juga dikenal dengan sebutan "EQ"),
dikenalkan melalui pasar dunia.

Dinyatakan bahwa kemampuan seseorang
untuk mengatasi dan menggunakan emosi
secara tepat dalam setiap bentuk
interaksi lebih dibutuhkan daripada
kecerdasan otak (IQ) seseorang.

Sekarang, mari kita lihat, bagaimana
emosi bisa mengubah segala keterbatasan
menjadi hal yang luar biasa....

Seorang miliuner kaya di Amerika
Serikat, Donald Trump, adalah contoh
apik dalam hal ini. Di tahun 1980
hingga 1990, Trump dikenal sebagai
pengusaha real estate yang cukup
sukses, dengan kekayaan pribadi yang
diperkirakan sebesar satu miliar US
dollar.

Dua buku berhasil ditulis pada puncak
karirnya, yaitu "
The Art of The Deal
dan Surviving at the Top"
. Namun jalan
yang dilalui Trump tidak selalu
mulus...

Nenden ingat depresi yang melanda dunia
di akhir tahun 1990? Pada saat itu
harga saham properti pun ikut anjlok
dengan drastis. Hingga dalam waktu
semalam, kehidupan Trump menjadi sangat
berkebalikan.

Trump yang sangat tergantung pada
bisnis propertinya ini harus menanggung
hutang sebesar 900 juta US Dollar!
Bahkan Bank Dunia sudah memprediksi
kebangkrutannya.

Beberapa temannya yang mengalami nasib
serupa berpikir bahwa inilah akhir
kehidupan mereka, hingga benar-benar
mengakhiri hidupnya dengan cara bunuh
diri.

Di sini kecerdasan emosi Trump
benar-benar diuji. Bagaimana tidak,
ketika ia mengharap simpati dari mantan
istrinya, ia justru diminta memberikan
semua harta yang tersisa sebagai ganti
rugi perceraian mereka.

Orang-orang yang dianggap sebagai teman
dekatnya pun pergi meninggalkannya
begitu saja. Alasan yang sangat
mendukung bagi Trump untuk putus asa
dan menyerah pada hidup. Namun itu
tidak dilakukannya.

Trump justru memandang bahwa ini
kesempatan untuk bekerja dan mengubah
keadaan. Meski secara finansial ia
telah kehilangan segalanya, namun ada
"intangible asset" yang tetap
dimilikinya.

Ya, Trump memiliki
pengalaman dan
pemahaman
bisnis yang kuat, yang jauh
lebih berharga dari semua hartanya yang
pernah ada!

Apa yang terjadi selanjutnya?

Fantastis, enam bulan kemudian Trump
sudah berhasil membuat kesepakatan
terbesar dalam sejarah bisnisnya.

Tiga tahun berikutnya, Trump mampu
mendapat keuntungan sebesar US$3
Milliar. Ia pun berhasil menulis
kembali buku terbarunya yang diberi
judul
"The Art of The Comeback".

Dalam bukunya ini Trump bercerita
bagaimana kebangkrutan yang menimpanya
justru menjadikannya lebih bijaksana,
kuat dan fokus daripada sebelumnya.

Bahkan ia berpikir, jika saja musibah
itu tidak terjadi, maka ia tidak akan
pernah tahu teman sejatinya dan tidak
akan menjadikannya lebih kaya dari yang
sebelumnya. Luar biasa bukan? :-)

Kecerdasan Emosi memberikan seseorang
keteguhan untuk bangkit dari kegagalan,
juga mendatangkan kekuatan pada
seseorang untuk berani menghadapi
ketakutan.

Tidak sama halnya seperti kecerdasan
otak atau IQ, kecerdasan emosi hadir
pada setiap org &
bisa dikembangkan.

Berikut beberapa tips bagaimana cara
mengasah kecerdasan emosi:


1. Selalu hidup dengan keberanian.
    Latihan dan berani mencoba hal-hal baru

    akan memberikan beragam pengalaman dan
    membuka pikiran dengan berbagai
    kemungkinan lain dalam hidup.
 


2. Selalu bertanggung jawab dalam segala hal.
    Ini akan menjadi jalan untuk bisa
    mendapatkan kepercayaan orang lain dan
    mengendalikan kita untuk tidak mudah
    menyerah.
"being accountable is being
    dependable"


3. Berani keluar dari zona nyaman.
    Mencoba keluar dari zona nyaman akan
    membuat kita bisa mengeksplorasi banyak
    hal.
 

4. Mengenali rasa takut dan mencoba untuk menghadapinya.
    Melakukan hal ini akan membangun rasa
    percaya diri dan dapat menjadi jaminan
    bahwa segala sesuatu pasti ada
    solusinya.
 


5. Bersikap rendah hati.
    Mau mengakui kesalahan dalam hidup
    justru dapat meningkatkan harga diri
    kita.

So, kuasailah kecerdasan emosi Nenden!

Karena mengendalikan emosi merupakan
salah satu faktor penting yang bisa
mengendalikan Nenden menuju sukses dan
juga menikmati warna-warni kehidupan. :-)

Hargai Apa Yang Kita Miliki

Tulisan ini, adalah email rutin dari Anne Ahira, dan karena isinya bagus-bagus banget, sayang kalo dibaca sendiri, jadi aku share lagi di blogku.. tanpa mengurangi atau menambahi tulisan aslinya. 

Ditulis oleh: Anne Ahira

Nenden,

Pernahkah Nenden mendengar kisah Helen Kehler?
Dia adalah seorang perempuan yang dilahirkan
dalam kondisi buta dan tuli.

Karena cacat yang dialaminya, dia tidak bisa
membaca, melihat, dan mendengar. Nah, dlm
kondisi seperti itulah Helen Kehler dilahirkan.

Tidak ada seorangpun yang menginginkan
lahir dalam kondisi seperti itu. Seandainya
Helen Kehler diberi pilihan, pasti dia akan
memilih untuk lahir dalam keadaan normal.

Namun siapa sangka, dengan segala
kekurangannya, dia memiliki semangat hidup
yang luar biasa, dan tumbuh menjadi seorang
legendaris.

Dengan segala keterbatasannya, ia mampu
memberikan motivasi dan semangat hidup
kepada mereka yang memiliki keterbatasan
pula, seperti cacat, buta dan tuli.

Ia mengharapkan, semua orang cacat seperti
dirinya mampu menjalani kehidupan seperti
manusia normal lainnya, meski itu teramat sulit
dilakukan.

Ada sebuah kalimat fantastis yang pernah
diucapkan Helen Kehler:

   
"It would be a blessing if each person
     could be blind and deaf for a few days
     during his grown-up live. It would make
     them see and appreciate their ability to
     experience the joy of sound".


Intinya, menurut dia merupakan sebuah anugrah
bila setiap org yang sudah menginjak dewasa
itu mengalami buta dan tuli beberapa hari saja.

Dengan demikian, setiap orang akan lebih
menghargai hidupnya, paling tidak saat
mendengar suara!

Sekarang, coba Nenden bayangkan sejenak....

......Nenden menjadi seorang yang buta
dan tuli selama dua atau tiga hari saja!

Tutup mata dan telinga selama rentang waktu
tersebut. Jangan biarkan diri Nenden melihat
atau mendengar apapun.

Selama beberapa hari itu Nenden tidak bisa
melihat indahnya dunia, Nenden tidak bisa
melihat terangnya matahari, birunya langit, dan
bahkan Nenden tidak bisa menikmati musik/radio
dan acara tv kesayangan!

Bagaimana Nenden? Apakah beberapa hari cukup berat?
Bagaimana kalau dikurangi dua atau tiga jam saja?

Saya yakin hal ini akan mengingatkan siapa saja,
bahwa betapa sering kita terlupa untuk bersyukur
atas apa yang kita miliki. Kesempurnaan yang ada
dalam diri kita!

Seringkali yang terjadi dalam hidup kita adalah
keluhan demi keluhan.... Hingga tidak pernah
menghargai apa yang sudah kita miliki.

Padahal bisa jadi, apa yang kita miliki merupakan
kemewahan yang tidak pernah bisa dinikmati
oleh orang lain.  Ya! Kemewahan utk orang lain!

Coba Nenden renungkan, bagaimana orang yang
tidak memiliki kaki? Maka berjalan adalah sebuah
kemewahan yang luar biasa baginya.

Helen Kehler pernah mengatakan, seandainya ia
diijinkan bisa melihat satu hari saja, maka ia yakin
akan mampu melakukan banyak hal, termasuk
membuat sebuah tulisan yang menarik.

Dari sini kita bisa mengambil pelajaran, jika kita
mampu menghargai apa yang kita miliki, hal-hal
yang sudah ada dalam diri kita, tentunya kita akan
bisa memandang hidup dengan lebih baik.

Kita akan jarang mengeluh dan jarang merasa susah!
Malah sebaliknya, kita akan mampu berpikir positif
dan menjadi seorang manusia
yang lebih baik

Saat Hati Gelisah Tanpa Sebab

Saat hati gelisah tanpa sebab..
percayalah, sebetulnya.. pasti ada sebabnya. Hanya saja, mungkin kita tidak sadar, apa itu. Air bisa membeku, karena suhu udara yang sangat rendah di sekitarnya. Cicak bisa memutus ekornya, karena bahaya pemangsa menyentuh tubuhnya. Manusia bisa menangis, karena perasaan yang kuat telah mendorong kelenjar air mata untuk memproduksi air mata. Maka hati bisa gelisah, pastilah ada penyebabnya.

Saat hati gelisah tanpa sebab..
jangan jauh-jauh lihat ke luar diri. Ini kebiasaan yang keliru, karena mencari penyebab dari luar diri, secara tidak langsung telah menempatkan diri kita di posisi korban. Ya, seakan-akan suatu hal buruk yang terjadi pada diri kita adalah sebuah akibat dari sesuatu di luar diri. Padahal, saat kita merasa sebagai korban, solusi yang akan otomatis keluar adalah menuntut. Menuntut perbaikan dari hal-hal yang ada di luar diri. Dan inilah yang membuat kita seringkali kelelahan. Hey!! Sesuatu di luar diri kita tidak bisa kita kontrol. Maka menuntut hal dari luar diri, sama saja dengan menggantungkan harapan perbaikan pada sesuatu yang sama sekali tidak punya jaminan kepastian. Atau sama juga dengan meminta pertanggungjawaban pada sesuatu yang belum tentu mampu bertanggungjawab. 

Jadi kegelisahan hati, apa penyebabnya?
“Apa saja nikmat yang kamu peroleh adalah dari Allah, dan apa saja bencana yang menimpamu adalah dari (kesalahan) dirimu sendiri…” QS. An-Nisa (4): 79
Ya, penyebabnya adalah kesalahan diri sendiri.. Look inside, not outside! Dalam hal ini, menyalahkan diri sendiri itu perlu. Kenapa? Karena memang begitulah adanya. Dengan pemahaman ini, kita bisa jauuuh lebih bijaksana menempatkan diri kita di posisi pemeran utama atau pelaku, bukan lagi sebagai korban. Karena saat kita merasa sebagai pelaku, maka akan ada sikap yang muncul dari dalam diri untuk mengatasi segala hal tidak sesuai yang terjadi. Dengan ini, rasa tanggung jawab pun muncul. Kita paham bahwa haruslah diri yang turun menyelesaikan, tanpa menyalahkan orang lain.

“Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri, dan jika kamu berbuat buruk, maka (keburukan) itu bagi dirimu sendiri…” QS. Al Isra (17): 7
Pahamilah, kebaikan dan keburukan yang kita lakukan.. hanya akan kembali pada pelakunya. Siapa? Ya diri sendiri. Maka kegelisahan pun, siapa yang harus bertanggung jawab menyelesaikan? Diri sendiri. Kenapa? Tentu karena penyebabnya pun adalah diri sendiri, meski mungkin diri tak menyadari.

Saat hati gelisah tanpa sebab..
dan sudah ketahuan pula bahwa diri lah yang bertanggung jawab penuh atas penyelesaiannya, ketahuilah.. semua tak tuntas hanya sampai disitu. Ada kuasa yang jauh lebih besar, yang kita butuhkan untuk menyertai. Ya, kuasa dari penguasa langit dan bumi, juga sang penggenggam hati, Allah subhanahu wata’alla. Apa hubungannya hati gelisah dengan Allah?
 “Dia lah yang telah menurunkan ketenangan (sakinah) ke dalam hati orang-orang mukmin supaya keimanan mereka bertambah di samping keimanan yang telah ada.” – QS. Al Fath (48): 4

Kita mencari penyebab hati gelisah, tentu karena kita ingin suasana hati kita berubah, kan. Berubah dari gelisah, menjadi sakinah. Dan ternyata.. yang bisa menurunkan rasa sakinah atau ketenangan hanyalah Allah. Tidak ada selain-Nya. Pemberiannya pun adalah hak prerogatif Allah. Maka ketika hati gelisah dan ingin diubah menjadi sakinah, solusinya adalah perbaiki hubungan dengan Allah. Karena sakinah hanya diturunkan ke dalam hati orang-orang mukmin, yaitu orang-orang yang di hatinya ada bibit keimanan. Dan orang yang di dalam hatinya ada keimanan, pastilah orang-orang yang memiliki hubungan yang baik dengan Allah.

Sederhananya, kalau hati sedang gelisah, cek! Pasti diri tersebut sedang jauh dari Allah. Sedang banyak lalainya, sedang beragam maksiatnya. Sumber utama kegelisahan hati adalah buruknya hubungan dengan Allah atau sedang jauh dari Allah. Karena itulah bisa jadi diri berbuat salah, kemudian kesalahan itu kembali pada diri sebagai pelakunya.
Pengundang rasa sakinah atau ketenangan adalah iman, hubungan yang baik dengan Allah. Dengan pemahaman ini, kita akan merasa aneh jika banyak orang merasakan gelisah, kemudian mencari-cari solusi selain-Nya, selain memperbaiki hubungan dengan Allah. Ada yang menginginkan ketenangan dengan pergi ke tempat-tempat sepi, melakukan ritual-ritual ini dan itu, atau mungkin juga dengan hura-hura. Tidak salah, hanya kurang tepat. Hal-hal tersebut bisa saja menenangkan, tapi tidak permanen. Ketenangan yang hakiki hanya akan diturunkan ke dalam hati orang-orang mukmin, yang dengan ketenangan tersebut, justru semakin mendekatkannya kepada Allah, menambah keimanan yang sudah ada.

Saat hati gelisah tanpa sebab..

Sadari bahwa penyebab hal itu pastilah diri sendiri, look inside not outside.

Perbaikilah hubungan dengan Allah.

Ingatlah dua hal ini.. apabila hati gelisah, tanpa sebab.

Salam sayang,

FA

dikutip dari blog cuapcuapdariaku.blogspot.com

Selasa, 19 Agustus 2014

Random Feeling

Pernah merasa kesal, bete, jenuh, ga semangat, dan perasaan negatif lainnya? 
Aku pernah. bahkan akhir-akhir ini sedang merasakan itu semua. Aku tau itu semua manusiawi, tapi terkadang suka kesel sendiri kenapa perasaan-perasaan negatif itu muncul dalam hati! 

Karena perasaan-perasaan negatif itu yang membuat kita jadi ga produktif, dan malah cuma bikin cape aja.

Alhamdulillah.. Allah masih mau menegurku dan aku selalu cepat tersadarkan, bahwa hidupku singkat, sayang kalo cuma dimanjakan dengan perasaan-perasaan negatif tadi. Yang aku lakukan ketika merasakan itu semua adalah beristighfar, mencari kesibukan2, cerita kepada orang terdekat, atau hunting foto. 
Sedih, ketika kemarin perasaan negatif hinggap cukup lama dihati.. entahlah.. mungkin karena ga ada kegiatan seharian kemarin.
benar-benar sedang ga menentu perasaannya. huhuhu

Semoga kalian yang membaca, tidak sepertiku ya... 
teruslah bersikap berpikir dan berpribadi positif, karena itu semua ga bikin kita rugi, justru membuat kita semakin kuat dan indah menjalani hidup.

Senin, 18 Agustus 2014

Apa Ini Namanya?

Jarak Menciptakan Ruang Rindu Yang Tak Terbatas...

benarkah ini rindu? ataukah hanya ego semata... 

Rabbi.. Jagalah hati.. karena hanyalah Engkau Sebaik-baiknya Penjaga.. 

Jangan ada rasa yang tertinggal ketika ini memang bukan saatnya aku tinggalkan rasa.. 


Kisah Inspiratif 1 Part 2 - END

Semakin hari, semakin sering aku dan Nana berkomunikasi. Nana butuh dukungan untuk mewujudkan kewajibannya ini. Meski hanya lewat alat komunikasi kedekatan aku dengannya justru semakin erat. Benarlah, jika ada yang mengatakan bahwa jarak dapat menciptakan ruang rindu yang tak terbatas. Melalui sms atau medsos, seakan ruang rindu kami tak terbatas. Inilah cinta yang dilandasi karena Allah. Saling mendukung dalam kebaikan. 

Alhamdulillah, sekitar 3 tahun yang lalu, Nana resmi menutup auratnya. dan aku pun disebut oleh ayahnya sebagai provokator hihi 
Ngga apa-apa kan klo provokatornya dalam kebaikan? :p 
Uhibbuki Fillah, Nana.. Aku disini siap membantumu menyokongmu dalam memulai hari pertamamu berhijab. 

Waktu berlalu, komunikasiku tak pernah terhenti dengannya. seringkali, ia mengeluhkan betapa sulitnya berhijab :( dicibir keluarga, teman kerja, dll.. Tapi, aku yakin Nana adalah wanita yang sangat kuat. Nana, semua yang pertama kali berhijab mengalami itu semua. Tapi, banyak sekali mereka yang bisa melaluinya, karena keyakinannya kepada Allah. 
dan, akupun yakin kamu bisa melaluinya sayang.. 

Ketika bertemu denganmu, betapa semakin kagumnya aku padamu. Kamu itu orang yang taat agama, kamu itu mau belajar, dan kamu mau berjuang untuk mempertahankan hijabmu. betapa perjuanganmu berat sekali dibandingkan aku ketika harus berhijab. Keluarga bisa mendukung, lingkungan mendukung, teman mendukung, alhamdulillah. 
tapi berbeda denganmu, kamu harus berjuang mempertahankan hijabmu, karena awalnya keluarga yang tak mendukung, lingkungan pekerjaan, teman dan lain-lain.
Masih ingat dalam benakku, kamu berangkat kerja menggunakan hijab, tapi ketika tiba di tempat kerja, harus membukanya :( sedih rasanya.. 
tapi dalam hatimu, menolak rutinitas ini. karena kamu, sudah begitu mantap untuk berhijab. tapi mungkin kamu juga takut kehilangan pekerjaanmu.

Tapi Nana sayang, masih ingatkah nasihat mamahku dulu? Rezeki kita sudah diatur, meski kamu harus keluar dari pekerjaan yang tak mendukungmu berhijab, nanti pasti Allah sudah siapkan rezeki yang lebih baik, jika kamu meninggalkan pekerjaan itu. Aku, mamah mendoakan dan mendukung kamu sayang... kamu ga sendirian. 

Setelah cukup lama, akhirnya kamu menemuiku, dan mengatakan bahwa kamu sudah resign dari tempat kerjamu. Alhamdulillaah, Allahu Akbar... 
Terima kasih yaa Allah telah menguatkan hati sahabatku Nana, dan memberikannya keyakinan bahwa Engkau selalu dekat dengannya. 

setelah resign, Nana sempat bingung harus bagaimana menjelaskan ini ke orangtuanya. 
akhirnya karena belum berani dan belum kuat untuk mengatakannya, Nana terus mencari pekerjaan yang bisa mendukungnya berhijab. 
sempat aku beri saran, buka saja usaha sendiri, karena dia punya kemampuan yang sangat potensial. Tapi, dia belum siap. 
Alhamdulillah, setelah cukup lama mencari, dan ketahuan orangtuanya kalo Nana sudah resign. Orangtuanya ikut membantu mencarikannya pekerjaan. dan lambat laun, orangtua Nana pun mulai paham dan mendukung segala keputusannya. 

dan sekarang, Nana sudah kembali bekerja, Alhamdulillaah.. di tempat yang sangaat mendukungnya berhijab. 
Nana sayang.. teruslah berjuang.. karena ujian kita takkan selesai sampai disini. 

orangtua sudah mendukung, lingkungan pekerjaan pun mendukung.. 
namun, tak ayal, ujian hidup selalu saja menghampiri kita. dan kamu adalah salah satu orang pilihan-Nya.. Allah sangaaat ingin menaikkan derajatmu sayang..
betapa kamu sudah cukup banyak bersabar dan berusaha selama ini, jangan khawatir, Allah mencatat semua kebaikanmu.

pesanku, 
semoga kamu terus bersabar hingga tak terbatas. 
meski hanya satu dua teman yang setia mendukungmu, tetaplah berjalan. karena itulah sebaik-baik teman untukmu. 
tetap tebar cinta dan sayang untuk orang-orang yang menyakiti hatimu. 
Jangan pernah merasa kalo kamu sendirian, ada aku, orangtuamu, mamahku, dan tentunya ALLAH yang tak pernah meninggalkanmu..

I LOVE YOU BECAUSE ALLAH, NANA.. 










Jumat, 15 Agustus 2014

Kisah Inspiratif 1 Part 1

Mungkin kisah ini sudah tidak asing lagi ditelinga aku ataupun kamu. Yaitu kisah seorang muslimah yang memperjuangkan kewajibannya menutup aurat. 
Tapi, kali ini aku menyaksikan sendiri perjuangan Muslimah yang sangaaat dekat denganku, segala lika-likunya untuk berhijab, dan ujian-ujian lain ketika ia sudah mulai berhijab.. Semoga kisah ini dapat menginspirasi kita semua untuk terus berusaha melaksanakan kewajiban-kewajiban kita sebagai seorang muslim, terutama untuk para Muslimah.. 

Sebut saja, Nana. Nana adalah seorang gadis yang sangat ceria, punya banyak teman, setia kawan, dan kalau tertawa terbahak-bahak :D meski begitu, ia cukup semangat dalam menjalankan kewajiban sebagai seorang muslim. Hanya saja, Nana belum berhijab. 
Semasa SMA, ia memang jarang membicarakan keinginannya untuk berhijab. Karena lingkungannya mungkin yang belum mendukung. Dan aku sebagai orang terdekatnya, dulu masih merangkak untuk berhijab yang benar, jadi belum bisa mengajaknya untuk melaksanakan kewajiban yang satu ini.

Tahun berganti, Nana dan aku harus terpisahkan oleh jarak yang cukup jauh. Tetapi komunikasi kami tetap berlanjut. Karena ia anaknya teman ayahku, jadi aku berusaha menjaga tali silaturrahim yang sudah terjalin antara ayahku dan ayah Nana. selain itu, aku juga udah merasa klop sama dia, meski aku sedikit lebih pendiem :p wkwk

Setiap kali berkomunikasi dengannya, selalu saja ada perasaan rindu dan rasa ingin bertemu dengannya, apalagi sesekali dia berkata ingin berhijab. 
senaaang sekali mendengarnya. Hidayah Allah telah diberikan untuknya.. 
ingin berada disisinya dan memberikan sedikit semangat untuk mewujudkan keinginannya, kewajibannya sebagai seorang muslimah yang beriman. 
ingin sama-sama menguatkan. karena akupun saat itu sedang terus merangkak menjadi muslimah yang terus memperbaiki diri.
saat itu, karena jarak yang memisahkan. hanya doa dan dukungan moril yang bisa aku berikan untuk Nana.. 

to be continued 

#KisahInspiratif #Muslimah

Kamis, 14 Agustus 2014

Tulisan : Kapan Menikah?


Pernahkan kau dapati pertanyaan “Kapan Menikah?.
Aku pernah, bagaimana denganmu?. Aku rasa mungkin kamu yang disana pun pernah mendapati nya bukan?
Bagaimana perasaanmu?, apakah kamu kesal?, apakah kamu marah?
Mari aku ajak menelusuri dunia pemikiranku, mari aku temani kamu melihat sisi lain itu.
Tahukah kamu, mereka yang bertanya padamu ketika itu adalah tanda bahwa mereka sangat peduli padamu.
Tahukah kamu, mereka yang bertanya padamu ketika itu adalah mereka yang ingin mengingatkanmu dan menginginkan kamu menyegarakan dirimu untuk menyempurnakan setengah agamamu.
Mari aku tunjukkan kepadamu. Jika mereka bertanya padamu, maka tersenyum dan bersyukurlah. Bersyukur karena di dunia yang kecil ini masih banyak orang-orang yang memiliki kepedulian padamu.
Pernahkah kamu membayangkan jika tak ada seorang pun di muka bumi ini yang tidak ingin bertanya padamu bahkan berbicara padamu?. Hening…
Jika mereka bertanya padamu, berdoalah dalam hati agar Tuhan segera mengirimkan sahabat perjalanan suka dukamu dalam ridhaNya. Mintalah doa mereka yang bertanya padamu. Tak perlu kau marah, tak perlu kau kesal. Kan sudah ku bilang, mereka peduli bukan?.
Jika mereka bertanya padamu dan segala ikhtiar dan usaha yang sudah kamu lakukan belum ada jawabNya. Mintalah bantuan mereka mengenalkan dan mencarikan calon suami atau istri mu tersebut. Tiada salah jika meminta tolong bukan?. Tak perlu sungkan, anggaplah mereka saudaramu, saudara yang Tuhan kirimkan sebagai perantaramu untuk bertemu dengan seseorang yang telah Tuhan skenariokan sebelum kamu dilahirkan ke bumi ini. Tak perlu ragu jika niatmu untuk mencari naungan RidhaNya. Kan sudah ku bilang, mereka peduli bukan?.
Bogor, 3 Agustus 2014
Fikratus Sofa Muzakkiya